TNI Bantu Penuh Penangkapan Kelompok Bersenjata

MEDAN--MI: Kodam I Bukit Barisan memberikan bantuan penuh bagi penangkapan dan penyergapan kawasan perampok bersenjata api yang melarikan diri ke kawasan perbukitan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara.

"Kita dukung sampai tuntas," kata Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Leo Siegers seusai menjadi inspektur upacara HUT TNI ke-65 di Lapangan Udara Medan, Selasa (5/10).

Namun, kata Pangdam Leo Siegers , keterlibatan pihaknya dalam penangkapan dan penyergapan kawasan perampok bersenjata api itu sangat tergantung dari analisis pihak kepolisian setempat.

Jika Polda Sumut menganggap kondisi sudah dapat teratasi, pihaknya akan menarik seluruh pasukan TNI yang diturunkan dalam penangkapan dan penyergapan tersebut. "Kalau Kapolda (Sumut Irjen Pol Oegroseno) bilang cukup, kita kembali latihan di kompi," katanya.

Meski demikian, kata Pangdam, pihaknya masih mengerahkan prajur it Kodam I Bukit Barisan untuk membantu Polda Sumut untuk sementara waktu. Ketika dipertanyakan mengenai kategori kawanan bersenjata api tersebut, Mayjen TNI Leo Siegers menyebutkan hal itu masih menunggu hasil penyelidikan yang merupakan wewenang kepolisian.

"Masih menunggu penyelidikan apakah termasuk terorisme atau kejahatan biasa seperti perampok," katanya.

Ia menyebutkan, pemberian bantuan dalam penangan perkara serius merupakan hal yang wajar, apalagi jika dikaitkan dengan kemungkinan aksi teror yang sangat mengganggu keamanan bangsa dan negara.

"Kalau sudah positif teroris, saya pun tidak tertutup kemungkinan akan meminta bantuan kepada Kopassus," kata Pangdam.

Ketika dipertanyakan tugas prajurit Kodam I Bukit Barisan dalam penangkapan kawanan bersenjata api di Dolok Masihul, Mayjen TNI Leo Siegers menyatakan hal itu sangat tergantung perkembangan situasi karena sudah ada aturannya.

"Ada aturannya, siapa yang masuk, siapa penyangga dan siapa penyekat di belakang," kata Pangdam.

Sebelumnya, kepolisian melakukan pengejaran terhadap kawanan bersenjata api yang diduga pelaku perampokan di kawasan perbukitan Dolok Masihul, Serdang Bedagai sejak 30 September 2010.

Dalam pengejaran dan penyergapan yang dilakukan, kepolisian berhasil menemukan sembilan anggota kawanan perampok bersenjata api itu yang enam di antaranya tewas ditembak. Dalam penyergapan itu juga, pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti seperti satu pucuk AK 47, dua pucuk M16, dua magazin.

Perkuat Intelijen untuk Hadapi Terorisme

Salah satu hal yang dibutuhkan untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah sinergitas dan soliditas antara Polri dan TNI. Karena keduanya adalah ujung tombak negara untuk menghadapi segala bentuk ancaman, termasuk terorisme.

Melihat tren politik saat ini yang banyak menghadapi ancaman tindak terorisme, Ketua Umum Pepabri Agum Gumelar sepakat bila bidang intelijen harus lebih diperkuat. "Ibaratnya teroris itu sembunyi di tempat gelap, sementara kita ada di tempat terang. Kita tidak bisa melihat mereka, tapi mereka bisa lihat kita," ucapnya dalam acara ramah tamah dengan Mantan Panglima TNI Djoko Santoso di Kantor DPP Pepabri, Jakarta, Selasa (5/10).

Karenanya, lanjut Agum, data dari intel harus kuat, agar bisa menjadi acuan tindakan berikutnya. Koordinasi yang baik antara Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Intelijen Strategis (Bais) dan Badan Intelijen Keamanan (Baintelkam) juga tak kalah penting agar mereka bisa menyajikan data yang lebih akurat.

Agum menampik pendapat yang menyatakan bahwa badan intelijen Indonesia lemah. "Yang bilang itu kan pengamat, tidak ada indikasi jelas seperti apa intelijen lemah itu. Di Indonesia kan pengamat bola lebih jago daripada pemain bolanya sendiri," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, mantan Panglima TNI Djoko Santoso menegaskan bahwa hingga saat ini, tugas intelijen TNI masih sebatas membantu intelijen Polri. "Di sistem demokrasi kita, intelijen militer tidak bisa masuk langsung dan menginteli publik. TNI sampai sekarang juga sifatnya hanya membantu karena UU Intel kita juga belum jadi," kata Djoko.(Ars)


Sbr : MediaIndonesia

Post a Comment

أحدث أقدم