Pasukan Gabungan TNI Diberi Nama Striking Force

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara RI segera menggandeng pasukan elit tiga angkatan untuk memberantas aksi-aksi terorisme di Indonesia. Kekuatan pemukul itu akan diterjunkan seketika sesaat terjadinya aksi terorisme.

Ketiga pasukan elit itu adalah Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI-AL, Detasemen Bravo-90 (Den Bravo-90) TNI-AU dan Detasemen Penanggulangan Teroris (Den Gultor) TNI- AD atau Grup 5 Anti Teror, Detasemen 81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD.

Hal itu diungkapkan Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri kepada pers di halaman Istana Negara, Jakarta, Senin (4/10).

"Ke depan, kita akan ada kekuatan bersama di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Namanya striking force, yang melibatkan Denjaka TNI-AL, Den Bravo-90 TNI-AU dan Detasemen 81 TNI-AD," ujar Bambang.

Menurut Bambang, mereka akan turun sesuai dengan crisis, response and force (CRF) yang akan ditentukan bersama. "Bukan, mereka bukan kekuataan khusus. Akan tetapi, kekuatan yang memang sudah berada pada posisinya masing-masing. Mereka akan segera dioperasionalkan," tambah Bambang.

Di tempat yang sama, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono membenarkan, akan adanya kekuatan bersama bilamana diperlukan. Tahap pertama yang dikerahkan adalah detasemen intelijen TNI. "Setelah itu baru pasukan penindak, apakah Denjaka, Den 81 atau Bravo," ujarnya.

Menurut Agus, mekanismenya masih dibahas. "Akan tetapi, sekarang mereka sudah membantu di Sumatera Utara dan saat terjadinya peristiwa Tarakan, Kalimantan Timur," lanjutnya.(Ars)


Sbr : Kompas

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama