Profil : Depo Pendidikan Latihan Tempur (Dodiklatpur)




Depo Pendidikan Latihan Tempur (Dodiklatpur) Rindam V/Brawijaya adalah Pendidikan lanjutan tahap II kecabangan Infanteri yang bertempat di Asembagus, Situbondo. Prajurit siswa yang sudah dilantik dari pendidikan tahap I akan beralih status menjadi prajurit untuk kemudian sesuai kecabangan infanteri maka prajurit tersebut akan melanjutkan pendidikan ke tahap II di Dodiklatpur Rindam V/Brawijaya. Dodiklatpur Rindam V/Brawijaya sebagai satdik kecabangan infanteri dibawah Rindam V/Brawijaya akan memberikan pendidikan spesialisasi tempur kepada seluruh peserta didik (Serdik) yang akan menjalankan pendidikan agar serdik mampu dan menjadi prajurit yang siap pakai bagi satuan yang akan menerimanya di seluruh wilayah Indonesia.


Lamanya pendidikan tergantung dari tingkatan atau golongan serdik, untuk Bintara pendidikan infanteri akan di berikan selama 5 bulan yang keseluruhannya akan di fokuskan untuk materi Taktik Regu Senapan (Tikrupan), Pengepungan dan Penggeledahan Rumah (Pung pung dah mah), Operasi Lawan Gerilya (Ops wanger), Intelijen Tempur (Intel Pur), Infiltrasi (Penyusupan), Patroli Rawa Laut Pantai dan Sungai (Ralasuntai), Landing Craft Rubber (LCR), Penghancuran dan berbagai taktik tempur lainnya. Untuk Tamtama, pendidikan infanteri akan ditempuh selama 3 bulan dengan menu latihan yang sama dengan bintara kecuali untuk materi kepemimpinan bagi tamtama tidak ada.

Setelah semua materi di berikan kepada seluruh serdik, diakhir pendidikan Dodiklatpur akan mengadakan ujian akhir yang akan diadakan selama 24 hari (Latganda) dimana serdik akan mengaplikasikan semua materi yang telah di terimanya selama pendidikan di Dodiklatpur dengan medan sebenarnya. Latganda akan dibagi menjadi 4 tahap : - Basis (6 Hari)

- Gunung Hutan (7 Hari)

- Long Mars (5 Hari)

- Ralasuntai (6 Hari)


Latganda akan dilaksanakan secara regu maupun perorangan kemudian latganda akan di akhiri dengan jalan kaki sejauh 170 km (Long mars) selama 5 hari menuju pantai Jangkar Banongan Situbondo untuk kemudian pembaretan dengan berenang dari tengah laut menuju pantai.

Untuk membiasakan prajurit bergumul dengan suara-suara peluru dan tembakan maka Dopper akan menjadi momok tersendiri bagi para prajurit yang masih fresh di lingkungan TNI AD. Mereka akan melaksanakan materi infiltrasi merayap di kubangan lumpur yang sudah di sesuaikan medan untuk kemudian para prajurit akan di hujani dengan sejumlah rentetan-rentetan tembakan dari atas mengarah ke bawah maupun kanan kiri sesekali dentuman TNT menggelegar di tengah-tengah mereka. Komandan Regu (Danru) sesuai dengan aba abanya akan berusaha menjaga mental para anggotanya agar terus merayap maju kedepan di bawah tembakan para pelatih hingga ujung kubangan.


Seusai melaksanakan latganda selama 24 hari maka serdik secara resmi akan di terima menjadi keluarga besar Korps Infanteri untuk kemudian siap di tugaskan ke seluruh wilayah indonesia.(Ars)








Infanteri : Cari Temukan dan Hancurkan…

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama