Korut Siap Balas Dendam

SEOUL (Suara Karya): Situasi Semenanjung Korea, kian memanas. Latihan perang besar-besaran yang digelar Korea Selatan bersama Amerika Serikat, membuat Korea Utara--dan China--berang dan siap melakukan pembalasan tanpa ampun.

Situasi yang sangat buruk itu dikhawatirkan akan terjadinya perang setiap saat.
Angkatan Udara Korut, Selasa menerbangkan pesawat tanpa awak untuk mengawasi atau sebagai umpan setelah menembakkan peluru di dekat perbatasan laut sengketa, Laut Kuning.

Pesawat berlebar tujuh meter tersebut melayang di perairan Korut, menjaga pada ketinggian rendah, 20 kilometer utara dari kepulauan Yeonpyeong. Ini merupakan pertama kalinya pesawat Korut terlihat diatas perairan sensitif tersebut, lokasi perang laut berdarah dalam satu dekade ini.


Negara komunis miskin namun bersenjata nuklir tersebut juga telah menyiarkan cuplikan langka mengenai tank tempur utama barunya, "Pokpung (Tiger Storm)".
Tank buatan lokal tersebut dikenal sebagai M2002, berbasis pada T-62 buatan Soviet, tetapi dipersenjatai dengan pengintai laser, senapan mesin anti-pesawat dan sistem kontrol penembakan modern.

Sebelumya, militer Korea Utara, telah mengancam akan menghukum keras Korea Selatan karena melakukan latihan perang besar-besaran dengan AS pekan ini. Mereka menyatakan siap "melakukan pembalasan tanpa ampun" terhadap seteru seperti yang sudah diumumkan di dalam dan luar negeri, kata seorang juru bicara militer dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh media pemerintah.


"Tindakan pembalasan militer (Korea Utara) akan merupakan hukuman paling keras yang tidak pernah ditemui di dunia," katanya.


Peringatan itu disampaikan sehari sebelum pasukan AS dan Korea Selatan memulai latihan perang komputerisasi selama 10 hari yang bernama "Ulchi Freedom Guardian (UFG)".
Sekitar 30.000 prajurit AS akan mengambil bagian dalam latihan itu, kata seorang juru bicara militer AS, dengan menambahkan bahwa sejumlah prajurit Amerika yang berada di AS juga akan bergabung dalam latihan itu melalui jaringan kerja komputer.

Sekitar 56.000 prajurit Korea Selatan akan dimobilisasi dalam latihan perang itu, kata seorang juru bicara kementerian pertahanan.
Dalam pesan yang dipasang di situs berita militer AS, Jendral Walter Sharp, yang memimpin sekitar 28.500 prajurit AS yang ditempatkan di Korea Selatan, menyebut latihan itu sebagai salah satu latihan gabungan terbesar di dunia.

Latihan keamanan terpisah yang melibatkan para pejabat dan prajurit pemerintah Korea Selatan akan diadakan selama periode itu, kata kantor berita Yonhap.
Ketegangan lintas-batas meningkat tajam sejak Korea Selatan dan AS menuduh Korea Utara mentorpedo sebuah kapal perang Seoul yang menewaskan 46 orang pada akhir Maret.

Korea Utara membantah terlibat dalam tenggelamnya kapal itu dan mengancam melakukan pembalasan atas apa yang disebutnya latihan provokatif yang dilakukan sebagai tanggapan atas insiden kapal tersebut.
Latihan terakhir itu merupakan salah satu dari serangkaian latihan terencana dalam beberapa bulan ini, beberapa di antaranya dilakukan dengan AS, sekutu Seoul, dalam unjuk kekuatan terhadap Korea Utara.

Ketegangan meningkat sejak tenggelamnya kapal perang Korea Selatan Cheonan pada 26 Maret.
Dewan Keamanan PBB mengecam penenggelaman kapal Korea Selatan itu namun tidak secara langsung menyalahkan Korea Utara, meski AS dan Korea Selatan meminta kecaman PBB terhadap negara komunis itu. (AP/Ant/Adi/Ars)


Sbr : SuaraKarya

Post a Comment

أحدث أقدم