Menhan : Pembelian Alutsista Baru Rp. 6,4 Triliun


Semarang - Pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia tahun 2010 hanya sebesar Rp6,4 triliun dari total anggaran yang diberikan pemerintah pusat yakni Rp42 triliun

"Dari seluruh anggaran yang diterima, sebanyak 50-60 persen dipakai untuk belanja pegawai Kementerian Pertahanan
yang jumlahnya mencapai 560 ribu orang," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, usai meninjau beberapa alutsista yang dimiliki Pusat Penerbangan Angkatan Darat di Pangkalan Udara TNI AD Ahmad Yani Semarang, Jumat.

Saat melakukan peninjauan tersebut, Menhan didampingi oleh Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Budiman, Danpuspenerbad Brigjen TNI Nabris Haska, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo, dan Kapolda Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo.

Menurut Menhan, selain untuk membeli alutsista baru, anggaran yang tersisa akan dipergunakan untuk biaya perawatan serta memperpanjang usia pemakaian alutsista yang telah dimiliki agar tetap bisa dipergunakan.

"Kita mengharapkan jumlah anggaran yang diberikan akan terus meningkat dari waktu ke waktu selama periode 2009-2014," ujarnya.

Ia menjelaskan, dengan anggaran yang dimiliki saat ini dapat digunakan untuk membangun kekuatan persiapan bila terjadi perang (striking forces) yaitu operasi militer.

"Namun kita juga menyiapkan alutsista yang dipergunakan tidak dalam perang seperti saat terjadi bencana alam, patroli perbatasan, pengawalan maritim, terorisme, dan separatisme," katanya.

Lebih lanjut Menhan menjelaskan, untuk armada pengangkut pasukan maupun armada perang pihaknya mengharapkan dapat dibangun oleh industri dalam negeri.

"Saat ini yang armada yang sudah bisa dibangun adalah pesawat CN235, helikopter Bell 412 serta kapal patroli yang berukuran panjang 30-40 meter," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pada tahun ini pihaknya akan membangun kapal perang berukuran panjang antara 100-110 meter serta perusak kapal rudal (PKR) di Indonesia.

Menhan mengatakan, dengan dibangunnya beberapa alutsista di dalam negeri maka akan menambah kepercayaan bagi bangsa Indonesia karena mampu membangun kekuatan pertahanan.

"Kalau kita ingin damai maka kita harus siap perang," katanya.

Sebelumnya Menhan juga memberikan pengarahan kepada sejumlah anggota penerbad Skadron 11/Serbu bahwa anggaran yang dimiliki Kementerian Pertahanan jumlahnya sangat terbatas dan berpesan agar para prajurit melaksanakan tugas kewajibannya dengan sungguh-sungguh.

"Saya akan terus berjuang agar anggaran yang diberikan pemerintah pusat dapat meningkat," ujar Menhan yang disambut tepuk tangan prajurit yang menerima pengarahan.


Sbr : Dephan

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama