Ruang Detonator PT. Pindad Malang Meledak

MALANG--MI: Korban tewas akibat ledakan di ruang fasilitas produksi detonator PT Pindad di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (2/6) menjadi dua orang.

Muchlis Usman, 22, warga Curung Rejo, Kepanjen, Kabupaten Malang, yang sebelumnya terluka serius dan sempat mendapat perawatan di Instalasi Rawat Darurat (IRD) Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang, meninggal sekitar pukul 18.30 WIB. Selain Usman, peristiwa ini juga menewaskan Tri Nurhuda, warga Dusun Trimo, Desa Krembangan, Kecamatan Turen.

Selain itu korban luka yang dibawa ke IRD juga bertambah. Selain merawat Sandy Wardana, rumah sakit itu juga merawat David, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Pagelaran, karyawan bagian detonator yang bertugas di luar gedung fasilitas produksi itu. Ia terluka di bagian telinga.

Direktur Utama PT Pindad Malang Adik Avianto Soedarsono kepada Media Indonesia mengatakan tingkat kerusakan akibat efek ledakan detonator terjadi pada atap yang rusak sekitar 75 persen. Kaca di gedung seluas sekitar dua kali lapangan bola voli tersebut juga pecah. "Ledakan terjadi saat tujuh orang karyawan sedang merakit detonator," ujarnya.

Peristiwa ini, lanjut dia, tidak mengganggu aktivitas produksi secara keseluruhan di PT Pindad. "Ruang fasilitas produksi itu hanya sebagian kecil dari keseluruhan produksi di Pindad. Luas areal PT Pindad 160 hektare dan aktivitas keseluruhan tidak terganggu karena kami sedang banyak pesanan untuk kebutuhan alutsista," ujarnya.

Dihubungi terpisah Kepala Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Besar Andhi Hartoyo mengatakan tempat kejadian perkara sudah dipasang garis polisi. Selain itu petugas juga menyiramkan air di lokasi ledakan karena masih banyak detonator yang dikhawatirkan bisa meledak.

Karyawan yang merakit detonator di PT Pindad itu diduga untuk pertambangan atau untuk kepentingan sipil. "Sedangkan detail penyelidikan menunggu Pusat Laboratorium Forensik," tegasnya. (BN/OL-06)/Ars)


Sbr : MediaIndonesia

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama