Agus Suhartono Jamin Kesiagaan TNI untuk Bantu Polri dalam Memberantas Terorisme

PANGLIMA TNI Laksamana Agus Suhartono menjamin kesiagaan TNI untuk membantu Polri dalam memberantas terorisme. Pasukan khusus TNI di tiga angkatan siap diterjunkan kapan saja jika diminta kepolisian. Pembahasan kebutuhan bantuan TNI itu dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

''(Dalam) penanganan teroris, kita punya pasukan khusus. Manakala itu diperlukan, kemudian politik memerintah kita bersama-sama dengan Polri, kami akan melakukan itu,'' tegas Agus yang kemarin (28/9) dilantik menjadi panglima TNI oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Jakarta.

Pada saat yang sama, dilantik kepala staf TNI-AL (KSAL) baru yang sebelumnya dijabat Agus. Laksamana Madya Soeparno yang semula menjabat wakil KSAL dilantik menjadi KSAL.

Agus menyatakan, saat ini TNI memiliki kekuatan pasukan khusus seperti Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI-AL, Satuan Penanggulangan Teror (Gultor) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD, serta Detasemen Bravo Pasukan Khas (Paskhas) TNI-AU. Seluruh pasukan itu siap diperbantukan kepada Polri kapan saja.

''Siap. Tugas angkatan itu menyiapkan pasukan. Kami selalu menyiapkan agar mereka siap digunakan dan sekarang bagaimana menggunakan,'' tutur alumnus AAL angkatan ke-24 tahun 1978 tersebut. Dia juga berharap sinergi TNI dan Polri bisa makin diperbaiki.

Agus menjelaskan, kemampuan pasukan TNI juga terus diasah. Saat ini, misalnya, Kopassus tengah melakukan latihan bersama militer Australia di Bali. Denjaka juga telah berlatih dengan mitranya di Amerika Serikat (AS).

''Itu upaya peningkatan kemampuan pasukan khusus yang kita miliki. Tapi, pengarahan keterlibatan pada penanggulangan terorisme, kami menunggu mekanisme dari BNPT,'' ungkap mantan panglima Koarmabar tersebut.

Pelantikan Agus Suhartono kemarin dihadiri seluruh pimpinan lembaga tinggi negara, jajaran menteri Kabinet Indonesia Bersatu, serta sejumlah perwira tinggi TNI dan Polri. Agus menggantikan Jenderal TNI Djoko Suyanto yang memasuki masa pensiun. Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Surabaya itu lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan di depan Komisi I DPR dan kemudian disahkan dalam paripurna DPR Senin lalu (27/9).

Agus berjanji melanjutkan reformasi di lingkungan TNI. Di antaranya, mempercepat pelepasan bisnis TNI, menata kembali organisasi, serta mempertahankan netralitas TNI dalam politik. Dia juga berjanji membangun kekuatan militer sesuai kebutuhan pokok minimum.

Soal penyelesaian masalah perbatasan dengan Malaysia, dia mendorong kementerian terkait untuk segera menuntaskan. ''Mudah-mudahan cepat selesai. Manakala perbatasan itu belum selesai, sulit bagi TNI untuk mengamankan perbatasan. Sebab, tidak jelas perbatasannya,'' katanya. (sof/c5/dwi/Ars)


Sbr : Jawapos

Post a Comment

أحدث أقدم