KAMBOJA mengklaim pasukannya telah menewaskan 88 tentara Thailand selama bentrokan 2008-2009 yang terkait dengan kepemilikan sebuah kuil kuno di perbatasan kedua negara. Klaim itu dibantah Thailand yang mengatakan hanya dua atau tiga tentaranya yang tewas. Klaim kedua negara sulit diverifikasi. Tidak juga jelas alasan Kamboja mengumumkan angka tersebut pada saat sekarang, meskipun hubungan mereka dengan Thailand memang kurang baik.
Jenderal Chea Tara, pemimpin pasukan Kamboja di wilayah yang diperebutkan, mengatakan situasi di sekitar Kuil Preah Vihear kini tenang. Namun, tentara kedua pihak tetap bersiaga penuh. "Kamboja sekarang memiliki pasukan dan persenjataan yang cukup untuk menjaga wilayah. Thailand jangan coba macam-macam dengan kita. Jumlah pasukan dan senjata cadangan juga sudah cukup untuk dikerahkan sebagai bantuan ke medan tempur," kata jenderal itu di hadapan ratusan pejabat dan anggota parlemen Kamboja.
Sengketa Kamboja-Thailand terkait dengan Kuil Preah Vihear memanas Juli 2008 ketika badan budaya PBB UNESCO menyetujui usulan Kamboja supaya kuil abad ke-11 itu dijadikan situs warisan budaya dunia. Itu memicu kemarahan kelompok nasionalis di Thailand.(Ars)
Sbr : MediaIndonesia