Metrotvnews.com, Jakarta: Indonesia tidak akan mengemis bantuan dari Amerika Serikat (AS) ketika Presiden AS Barack Obama datang ke Indonesia pertengahan Maret mendatang. Indonesia tidak akan bicara bantuan seperti tahun 1960-an.
"Kita tidak mengemis-ngemis minta bantuan lagi. Tidak kaya zaman dulu," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal kepada wartawan di kantor presiden, Jakarta, Senin (1/3).
Indonesia, jelas Dino, merupakan negara anggota G-20 dan ingin menjadi kemitraan komprehensif berdasarkan kemitraan yang sejajar.
"Walaupun mereka super power tapi ini adalah suatu kemitraan sejajar. Apa yang dapat dilakukan secara bersama baik pada tingkat nasional, regional maupun global," tukas Dino.
Obama direncanakan datang ke Indonesia paruh kedua Maret. Tapi Dino belum mau mengungkapkan tanggal kedatangan orang nomor satu AS itu.
"Tanggalnya sudah mulai agak jelas, nanti akan diumumkan. Lebih baik dari kedua belah pihak dari pemerintah Indonesia dan kedutaan AS," ujar Dino.
Terkait dengan draf kemitraan kompreshensif yang akan ditandatangani pada kedatangan Obama, Dino menegaskan sudah hampir selesai. Namun ia enggan menjelaskan lebih lanjut tentang is perjanjian itu.(Ars)"Kita tidak mengemis-ngemis minta bantuan lagi. Tidak kaya zaman dulu," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal kepada wartawan di kantor presiden, Jakarta, Senin (1/3).
Indonesia, jelas Dino, merupakan negara anggota G-20 dan ingin menjadi kemitraan komprehensif berdasarkan kemitraan yang sejajar.
"Walaupun mereka super power tapi ini adalah suatu kemitraan sejajar. Apa yang dapat dilakukan secara bersama baik pada tingkat nasional, regional maupun global," tukas Dino.
Obama direncanakan datang ke Indonesia paruh kedua Maret. Tapi Dino belum mau mengungkapkan tanggal kedatangan orang nomor satu AS itu.
"Tanggalnya sudah mulai agak jelas, nanti akan diumumkan. Lebih baik dari kedua belah pihak dari pemerintah Indonesia dan kedutaan AS," ujar Dino.
Sbr : MetroTV