Panglima TNI : Pemimpin Adalah Orang Yang Siap Mengorbankan Dirinya

PUSPEN TNI (2/8),-“Pemimpin adalah orang yang siap mengorbankan dirinya”, demikian cuplikan pembekalan Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso pada acara penutupan The Future Defense Leaders Workshop 2010 di Aula Bhineka Tunggal Ika, Kantor Kementrian Pertahanan, Jakarta Pusat, Jumat (30/7).

Lebih lanjut, Panglima TNI menegaskan bahwa selain siap berkorban, pemimpin juga harus siap menderita. Dalam hal ini, contoh pemimpin yang dapat menjadi suri tauladan ialah Jenderal Besar Sudirman. Selain itu dalam pembekalan tersebut, Panglima TNI menyatakan bahwa pertahanan adalah masalah pertama dan utama dari suatu bangsa yang bernegara karena berkaitan langsung dengan tetap tegak atau runtuhnya suatu negara serta bersatu atau bercerainya suatu bangsa. Dengan demikian diharapkan agar para peserta workshop sebagai calon pemimpin pertahanan masa depan mampu berkiprah di bidangnya masing-masing dalam rangka menegakkan kedaulatan negara, menjamin keutuhan wilayah dan menjamin keselamatan rakyat, yang merupakan subtansi dari pertahanan negara.

The Future Defense Leaders Workshop 2010
dilaksanakan mulai tanggal 26 Juli sampai dengan 30 Juli 2010, diikuti oleh 88 orang peserta yang terdiri atas 53 Perwira TNI berpangkat Kapten sampai dengan Letnan Kolonel dan 35 orang sipil dari berbagai institusi diantaranya : Perguruan Tinggi, Kemlugri, Kemdagri, KNPI, Kowani dan Media Massa. Secara maraton, rangkaian kegiatan workshop dilaksanakan setiap hari bertempat di Kemhan, Kampus UI, dan Mabes TNI, dengan menghadirkan beberapa panelis yang merupakan pakar dan berpengalaman pada bidang-bidang yang terkait dengan perkembangan lingkungan strategis, pembangunan karakter dan kapasitas kepemimpinan, ekonomi pertahanan, pertahanan militer dan pertahanan nir militer.

Kegiatan workshop ini dimaksudkan untuk menghasilkan sinergitas yang baik antar kader generasi muda militer dan sipil serta dapat diimplementasikan pada road map strategi kepemimpinan masa depan. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai antara lain sebagai berikut; Pertama, terintegrasinya konsep pemikiran SDM unggulan di bidang pertahanan negara masa depan yang memiliki karakter kepemimpinan strategis dan mampu memahami kompleksitas sistem pertahanan Negara Indonesia. Kedua, terwujudnya melting point antara SDM militer dan nir militer dengan mengembangkan budaya kerjasama dalam bentuk inter agency coordination yang solid dan produktif. Ketiga, tersedianya calon pemimpin masa depan yang memiliki keunggulan integritas, strategic leadership dan negarawan yang memiliki kepedulian tinggi terhadap sektor pertahanan.

Turut hadir pada acara penutupan tersebut antara lain, Kasal Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E, Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP, Wakasad Letjen TNI J. Suryo Prabowo, Wamenhan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddien, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Heriyanto, Dankodiklatad Letjen TNI Budiman, Pangkostrad Letjen TNI Burhanudin Amin, Kapuspen TNI Mayjen TNI Mayjen TNI Aslizar Tanjung S.E., M.B.A dan para petinggi TNI dan Kemhan lainnya.

Sbr : PuspenTNI

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama