Lemhanas Gunakan ICT untuk Ketahanan Nasional

JAKARTA--MI: Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) terus berupaya melakukan reformasi birokrasi melalui revitalisasi kelembagaan berbasis teknologi, yaitu ICT. Hal itu dinyatakan dalam pidato Gubernur Lemhanas Muladi saat membuka program Pelatihan Sistem Pengukuran Ketahanan Nasional dan Simulasi Pengambilan Keputusan Kebijakan Publik di Jakarta, Selasa (1/6).

Lebih lanjut dia mengatakan, belum ada sistem informasi yang memadai untuk mendeteksi ketahanan nasional dan dampak lingkungan strategis pada ketahanan nasional. Dengan demikian diharapkan sistem berbasis teknologi ICT Information and Communication Technology) dapat digunakan sebagai mekanisme solutif dalam mengukur ketahanan nasional mencakup seluruh daerah.

"Diharapkan dapat digunakan sebagai early warning system ketahanan nasional dan ketahanan nasional di daerah," ujar Muladi.

Sistem komputerisasi tersebut nantinya dapat digunakan untuk kepentingan aspek ketahanan negara secara menyeluruh. "Nanti digunakan untuk kepentingan Presiden dalam rangka pengukuran kelemahan ketahanan, baik nasional maupun tiap provinsi," jelas Muladi seusai pembukaan pelatihan.

Untuk itu, menurutnya, dibutuhkan kerja sama antara Lemhanas dengan penyelenggara daerah. "Ini hanya bisa terjadi kalau ada kerja sama Lemhanas dengan gubernur atau staf di provinsi-provinsi," tandasnya.

Kerja sama itu diwujudkan dalam pelatihan ICT yang dilakukan pada 1-2 Juni 2010 yang diikuti oleh perwakilan Bappeda dan BPS dari 33 provinsi. Sistem ICT tersebut nantinya digunakan pada tujuh bidang utama dalam sistem ketahanan, yaitu e-office, e-learning, e-evaluation, e-library, e-procurement, capacity building, dan laboratorium ketahanan nasional.

Ditanya mengenai peringatan kelahiran Pancasila, Muladi berpendapat diperlukannya mindset para pimpinan nasional dan daerah bahwa Pancasila sebagai dasar pemersatu tanpa mengeyampingkan pluralisme. "Jangan hanya di mulut. Tapi harus dipraktikkan, terutama pimpinan di semua level untuk mengumandangkan Pancasila sebagai pemersatu," pungkasnya. (*/OL-04/Ars)


Sbr : MediaIndonesia

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama