Satgas Pamtas Yonif 611/AWL Majukan Dunia Pendidikan Di Perbatasan

Nunukan. Menjaga kedaulatan RI sudah menjadi tugas pokok Satgas Pamtas Yonif 611/Awl. Tapi prajurit yang bertugas di wilayah perbatasan ini, ternyata juga melaksanakan tugas yang lebih mulia untuk memajukan pendidikan bangsa tercinta ini. Dan pahlawan tanpa tanda jasa sangat layak disandangkan kepada prajurit Satgas Pamtas Yonif 61/Awl yang dengan sukarela, tanpa pamrih mengabdikan dirinya menjadi tenaga pengajar di beberapa sekolah-sekolah formal, di masjid dan gereja di wilayah perbatasan di Kecamatan Krayan yang berbatasan dengan Serawak-Malaysia mapun kecamatan Sebatik yang berbatasan dengan Sabah-Malaysia. Yang pastinya kegiatan tersebut bukan sebagai tenaga pengajar honorer akan tetapi atas keinsyafan rasa cinta tanah air serta pengabdian terhadap negara dan bangsa.

Saat bertugas anggota Satgas ini dibagi sesuai dengan terapan ilmu yang mereka miliki, mengajar ilmu pasti. Pengetahuan alam dan sosial dilakukan dengan metode yang sederhana dan mudah diserap oleh murid. Meski mengenakan seragam dinas, prajurit Satgas Pamtas menyampaikan materi belajar dengan cara yang lembut dan santun diserta jenaka pula, karena itu murid-murid pun mendapat suntikan motivasi untuk terus belajar sebaik mungkin.
Dansatgas Pamtas Yonif 611/Awl Letkol Inf Junaidi. M menjelaskan pendidikan itu sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Bangsa yang makmur dan sejahtera, diiringi pula dengan kualitas sumber daya manusianya. Jadi, merupakan keharusan untuk membangun pendidikan bila ingin melihat bangsa ini meraih kemajuan.

Pendidikan yang diharapkan adalah pendidikan yang berkualitas dan bisa menjangkau segenap rakyat Indonesia. “ Selain tugas Pokok menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara, mengajar di sekolah-sekolah formal merupakan upaya untuk ikut mencerdaskan kehidupan Bangsa. “ ungkap Dansatgas yang menambahkan, selain di sekolah formal, prajurit Satgas Pamtas juga melaksanakan mengajar mengaji bagi anak-anak yang berada dekat dengan Pos-pos Satgas Pamtas.
Dikatakan, Pendidikan Indonesia berusaha mencerdaskan kehidupan bangsa tentunya dari berbagai aspek.

Cerdas bukan hanya mampu mengetahui dan bisa melakukan sesuatu. Cerdas lebih mengarah kepada mengetahui serta mampu memilah mana yang baik dan benar dan mana yang buruk, dengan mengaplikasikan berupa pemikiran-pemikiran serta tindakan-tindakan yang baik dan menghindari pemikiran serta perbuatan-perbuatan buruk. Dan cerdas itu tidak mutlak hanya bisa diukur dengan angka-angka pengetahun akademik seperti hasil Ujian Nasional yang dijadikan patokan ukuran keberhasilan bidang pendidikan oleh Dinas Pendidikan.
Ditambahkan, anak-anak adalah harapan masa depan bagi Negara ini, selain mendapatkan pendidikan formal di sekolah maka perlu mendapatkan pendidikan agama yang kuat sebagai penyeimbang.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat turut serta dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa yang dilandasi oleh moral dan akhlak mulia.
Keterlibatan unsur-unsur pimpinan di jajaran Satgas Pamtas Yonif 611/Awl, dengan melaksanakan ceramah agama di pengajian maupun masjid khususnya di wilayah kecamatan Sebatik. Serta aktif dalam kegiatan Gereja seperti di kecamatan Krayan. Semua dilakukan dalam rangka, menjadikan bangsa Indonesia yang memiliki kecerdasan untuk berkomunikasi, tunduk dan berbakti kepada Yang Maha Kuasa, cerdas untuk jujur, cerdas untuk peduli dan mengangkat derajat sesama, cerdas untuk menghindari anarkisme, cerdas memperbaiki citra bangsa, cerdas untuk mengolah segala sumber daya diri dan lingkungan untuk bisa dirasakan kegunamanfaatannya oleh seluruh bangsa.(Ars)


Sbr : Satgas Pamtas Yonif 611/Awl/Pendam VI/TPR/Dispenad)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama