![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhhxiZUM3Mp34KqDbeWMqPqLdDUqTvdh-CJWuyH7a8fE_UT_eCqoehJKwlj_XlL_Dfk_2S5qn_myU7abQdQ_ie3DoohibCZwNstQJEDCMe4zInZcXBie-yGD2NCB4hm3g2jINfpkbo8BnE/s320/jalan-6.jpg)
Sebelum melanjutkan pembangunan jalan Dungu-Faradje dimulai, Komandan Kontingen Garuda XX-G Letkol Czi Arnold AP Ritiauw melaksanakan Recce (Survey) kembali terhadap jalan yang akan dibangun dengan mendapat pengawalan/Escort dari tentara Batalyon Marocco dan FARDC (Force Army Democratic Republic Congo). Pengawalan ini untuk mencegah dari hal-hal yang tidak diinginkan dan salah satu prosedur dari MONUC/PBB yang harus dijalankan oleh Kompi Zeni TNI dalam setiap pergerakan atau dalam melaksanakan pekerjaan.
Recce atau survey yang dilaksanakan selama satu hari, Senin (8/3) menitik beratkan kepada daerah atau tempat yang akan menjadi basecamp baru dan juga pada perpindahan pasukan/personel dan materil/alat berat yang sudah ditarik dua bulan yang lalu, karena perintah dari Force Commander Letnan Jenderal Babacar Gaye.
Sementara itu, dalam kesibukannya mempersiapkan pembangunan jalan Dungu-Faradje Komandan Kontingen Garuda XX-G menyempatkan diri untuk melihat dan meninjau perbaikan Gedung kantor Walikota yang dikerjakan oleh anggota Kompi Zeni TNI yang sebagian atapnya rusak dan terbawa oleh angin ribut, sehingga aktifitas kegiatan dalam perkantoran tersebut menjadi terganggu.
Pada akhirnya Kompi Zeni TNI harus selalu siap dalam mengemban tugas misi perdamaian dan berusaha keras agar setiap hasil pekerjaannya dapat bermanfaat bagi masyarakat Dungu Kongo, sehingga rakyat Kongo selalu mengenang Bangsa dan Negara Indonesia.(Ars)
Sbr : Dispenad