TNI dengan Keterbatasannya

Sungguh ironis bila Indonesia yang dikenal sebagai negara maritim tidak memiliki kekuatan laut yang cukup untuk melindungi wilayahnya yang begitu luas, Bahkan terkesan kurang diperhatikan. Memang faktor anggaran terasa sangat mempengaruhi moderenisasi TNI beserta alutsistanya sehingga tidak heran bila alat tangkal yang digunakan masih terlihat uzur dan yang seharusnya sudah digudangkan masih saja terlihat disandang kemana mana. Akan tetapi kekurangan tersebut tidak akan bisa menyurutkan kemampuan dan semangat tempur prajurit TNI dalam penugasannya. Malah sebaliknya akan membuatnya semakin terbiasa dan mampu menggunakannya meski dengan segala keterbatasannya.

Doktrin pertahanan semesta yang digunakannya juga akan memperbesar kekuatan TNI dalam mempertahankan wilayahnya. Indonesia memiliki bala cadangan yang cukup besar di Asia Tenggara di tambah dengan jumlah penduduknya yang juga besar. Sehingga menempatkan Indonesia di peringkat ke-14 dari kekuatan di seluruh dunia versi Global Fire Power yang di terbitkan oleh Central Intelligence Agency (CIA) AS.

Dengan segala keterbatasannya Indonesia semakin kreatif dan produktif untuk mengurangi keterbatasannya tersebut disamping mengurangi ketergantungannya dengan negara-negara barat. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan diciptakannya Panser Anoa 6x6 buatan PT. PINDAD, Pesawat CN-235 MPA buatan PT. DI, Landing Platform Dock (LPD) buatan PT. PAL dan lain sebagainya yang mana kesemuanya tersebut digunakan untuk mengisi dan mengganti arsenal TNI yang sudah tua dan tidak layak pakai.(Ars).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama